RUANG LINGKUP BIOLOGI
BIOLOGI GABUNGAN DARI BIOS = KEHIDUPAN ; LOGOS =
PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN YANG MENGKAJI DAN
MEMPELAJARI TENTANG MAHLUK HIDUP DAN RUANG LINGKUPNYA
RUANG
LINGKUP KAJIAN ILMU BIOLOGI MELIPUTI :
A. RAGAM
OBJEK YANG DIPELAJARI :
a) MAKHLUK HIDUP à BERDASARKAN KLASIFIKASI TERDAPAT 6 KINGDOM MAHLUK HIDUP YAKNI :
1. KINGDOM ARCHAEBACTERIA
à BAKTERI-BAKTERI EKSTRIM
2. “ EUBACTERIA à BAKTERI DAN CYANOBACTERIA
3. “ PROTISTA à 1. MIRIP HEWAN (PROTOZOA), 2. MIRIP TUMBUHAN
(ALGAE/GANGGANG), 3. MIRIP JAMUR
4. “ FUNGI/JAMUR à meliputi 4 divisi : 1.
ZYGOMYCOTA , 2. ASCOMYCOTA, 3. BASIDIOMYCOTA,
4. DEUTEROMYCOTA
5. “ PLANTAE à meliputi 3 Divisi 1. LUMUT (BRYOPHYTA); 2.
PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU);
3. SPERMATHOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
6. “ ANIMALIA, meliputi 10 filum yaitu :
1. PORIFERA (HEWAN BERPORI)
|
6. ANNELIDA (CACING GELANG)
|
2. CTENOPORA (HEWAN BERONGGA)
|
7. MOLLUSCA (HEWAN LUNAK)
|
3. CNIDARIA (HEWAN BERSENGAT)
|
8. ARTHROPODA (BERBUKU-BUKU)
|
4. PLATYHELMINTHES (CACING PIPIH)
|
9. ECHINODERMATA (HEWAN BERDURI)
|
5. NEMATHEMINTHES/NEMATODA (CACING GILIG)
|
10.
CHORDATA (HEWAN BERKERANGKA DALAM)
|
b) MAKHLUK TRANSISI à YAKNI VIRUS, TRANSISI ANTARA BENDA DAN MAHLUK HIDUP.
B. TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN
Dalam kajian ilmu biologi terdapat TINGKATAN ORGANISASI KEHIDUPAN mulai
dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks meliputi :
1. MOLEKUL, yaitu
perpaduan berbagai unsur yang membentuk satu kesatuan senyawa. Molekul menyusun
sel dalam bentuk organel yang terdiri atas molekul makro dan mikro. Contoh
molekul: KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK, VITAMIN, HORMON, AIR, DLL
2. SEL, merupakan
unit terkecil penyusun mahluk hidup yang mampu melaksanakan proses metabolismeà DIPELAJARI TENTANG : STRUKTUR,
FUNGSI, BENTUK, DAN MACAM-MACAM SEL
3. JARINGAN,
merupakan kumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang sama. Pada tingkatan ini
dipelajari tentang : MACAM, FUNGSI, PENYUSUN, DAN PROSES PERKEMBANGAN PADA
JARINGAN
4. ORGAN,
merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu yang saling menunjang kerja
organ. Pada tingkat organ ini dipelajari tentang : JENIS, FUNGSI, PENYUSUN,
PROSES PERKEMBANGAN, DAN KELAINAN PADA ORGAN
5. SISTEM ORGAN,
merupakan kumpulan berbagai organ yang saling berinteraksi dalam melaksanakan
fungsi di dalam tubuh. Hal yang dikaji pada tingkat sistem organ adalah :
MACAM, FUNGSI, PENYUSUN, CARA KERJA, DAN KELAINAN PADA SISTEM ORGAN
6. ORGANISME/INDIVIDU
merupakan sebutan untuk satu organism yang
merupakan satu kesatuan sistem organà DIPELAJARI TENTANG : JENIS, CARA REPRODUKSI, CARA HIDUP, DAN CARA
ADAPTASI ORGANISME
7. POPULASI, merupakan
kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang samaà DIPELAJARI TENTANG : KOMPETISI,
MIGRASI, PERKEMBANGAN DAN PENURUNAN POPULASI
8. KOMUNITAS, merupakan kumpulan beberapa populasi yang berada pada
waktu dan tempat yang sama à DIPELAJARI TENTANG : PERILAKU ANTAR POPULASI, INTERAKSI ANTAR
POPULASI, kondisi lingkungan di dalamnya
9. EKOSISTEM, merupakan
interaksi antara kumpulan populasi (komunitas) yang berinteraksi dengan
lingkungan abiotiknya (tanah, air, udara, dan sinar matahari). Pada tingkat
ekosistem dipelajari tentang : JENIS ekosistem, KOMPONEN PENYUSUN, INTERAKSI,
RANTAI MAKANAN, DAUR MATERI
10. BIOMA, merupakan
kumpulan ekosistem yang mencakup wilayah yang luas à DIPELAJARI TENTANG : MACAM
BIOMA, CIRI-CIRI DAN KOMPONEN PENYUSUN TIAP-TIAP BIOMA. Contoh bioma : bioma
gurun, bioma taiga, bioma tundra, dll
C. CABANG-CABANG ILMU YANG TERKAIT DENGAN RUANG
LINGKUP DAN OBJEK KAJIAN BIOLOGI
1
|
Agronomi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Tanaman budidaya
|
2
|
Algologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Alga/ganggang
|
3
|
Anatomi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Bagian-bagian
struktur tubuh dalam makhluk hidup
|
4
|
Andrologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Macam hormon dan
kelainan reproduksi pria
|
5
|
Bakteriologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Seluk beluk
bakteri
|
6
|
Bioetika
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Batasan2
moral/kepantasan dalam aplikasi ilmu2 biologi
|
7
|
Biofisika
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Aplikasi
perangkat dan teori fisika untuk menjelaskan atau dimanfaatkan di dalam
fenomena mahluk hidup
|
8
|
Biogeografi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Persebaran
keanekaragaman hayati/mahluk hidup berdasarkan ruang dan waktu di permukaan
bumi
|
9
|
Bioinformatika
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Pemanfaatan
program komputer untuk eksplorasi fenomena biologi eksperimental
|
10
|
Biokimia
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Molekul penyusun
tubuh mahluk hidup dan reaksi terkatalisasi oleh enzim di dalam tubuh mahluk
hidup
|
11
|
Biologi
molekuler
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Kajian biologi
pada tingkat molekul
|
12
|
Bioteknologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Penggunaan
penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi proses biokimia,
mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan
manusia
|
13
|
Botani
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Tumbuhan
|
14
|
Dermatologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Seluk beluk Kulit
|
15
|
Ekologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
|
16
|
Embriologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Perkembangan
embrio
|
17
|
Endokrinologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Hormon
|
18
|
Entomologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Serangga
|
19
|
Enzimologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Enzim
|
20
|
Epidemiologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Penularan
penyakit
|
21
|
Eugenetika
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Hukum pewarisan
sifat
|
22
|
Evolusi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Perubahan
struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang
lama
|
23
|
Faringologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Tenggorok
|
24
|
Farmakologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Obat-obatan
|
25
|
Fisiologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Faal (fungsi
kerja) organ tubuh
|
26
|
Fisioterapi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Pengobatan
terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
|
27
|
Fitotomi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Anatomi tumbuhan
|
28
|
Genetika
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Cara pewarisan
sifat
|
29
|
Hemintologi
|
Ilmu yang mempelajari
tentang
|
Cacing
|
30
|
Higiene
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Pemeliharaan
kesehatan makhluk hidup
|
31
|
Histologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Jaringan hewan
dan manusia
|
32
|
Ichtiologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Ikan
|
33
|
Imunologi
|
Ilmu yang mempelajari
tentang
|
Sistem kekebalan
(imun) tubuh
|
34
|
Karsinologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Crustacea/udang
|
35
|
Klimatologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Iklim
|
36
|
Limnologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Perairan
mengalir
|
37
|
Malakologi
|
Ilmu yang mempelajari
tentang
|
Moluska
|
38
|
Mikologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Seluk beluk
jamur/fungi
|
39
|
Mikrobiologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Mikroorganisme
|
40
|
Miologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Otot
|
41
|
Morfologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Bentuk atau ciri
luar organisme
|
42
|
Onthogeni
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Perkembangan
makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
|
43
|
Organologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Organ
|
44
|
Ornitologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Burung
|
45
|
Otologi
|
Ilmu yang mempelajari
tentang
|
Telinga
|
46
|
Palaentologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Fosil dan
hubungannya dengan sejarah bumi
|
47
|
Paleobotani
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Fosil tumbuhan
|
48
|
Parasitologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Kehidupan
parasit dan pengaruhnya terhadap organisme
|
49
|
Patologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Penyakit dan
pengaruhnya bagi manusia/organisme
|
50
|
Phylogeni
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Perkembangan
makhluk hidup dari organism sederhana hingga kompleks
|
51
|
Protozoologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Protozoa atau
hewan satu sel
|
52
|
Radiobiologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Sinar kosmis
yang berguna bagi kesehatan/medis yang berefek pada tubuh organisme,
contohnya sinar-x
|
53
|
Rekayasa genetik
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Manipulasi sifat
materi genetik
|
54
|
Rinologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Hidung dan sinus
|
55
|
Sanitasi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Kesehatan
lingkungan
|
56
|
Sitologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Sel
|
57
|
Taksonomi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Penggolongan/pengelompokan
makhluk hidup
|
58
|
Teratologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Cacat janin
dalam kandungan
|
59
|
Virologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Seluk beluk
virus
|
60
|
Zoologi
|
Ilmu yang
mempelajari tentang
|
Hewan
|
61
|
Zootomi
|
Ilmu yang mempelajari
tentang
|
Anatomi hewan
|
D. PERANAN,
MANFAAT, DAN ILMU TERAPAN BIOLOGI
PERANANNYA :
1. Alat untuk
memahami mempelajari, mengkaji, dan
mengembangkan pengetahuan/wawasan manusia mengenai hal-hal yang semula tidak
diketahui menjadi diketahui à mengenai mh dan yang terkait dengan ruang geraknya
2. Menjadi
dasar bagi penemuan dan pengungkapan berbagai ilmu terapan
MANFAATNYA :
1. Memberikan
sumbangan bagi kesejahteraan manusia, meningkatkan kualitas hidup
2. Membantu
manusia dalam memanfaatkan sda secara optimal
3. Mendasari
manusia untuk melakukan diversifikasi (penganekaragaman) dan konservasi
(pelestarian) sda
4. Membantu
menyingkap ilmu-ilmu hayati dan pelestarian lingkungan
MANFAAT
BIOLOGI TERHADAP BIDANG-BIDANG TERAPAN ILMU BIOLOGI :
1. PERTANIAN
Pada bidang pertanian biologi banyak bermanfaat dalam :
Penemuan bibit unggul melalui persilangan/hibrida dan seleksi
bibit, pemberantasan hama, meningkatan produksi pertanian, pemanfaatan
bioteknologi dalam produksi bibit secara cepat (misalnya kultur sel dan kultur
jaringan), teknologi pembuatan kompos/pupuk organik, teknologi pengolahan dan
pengemasan hasil panen.
2. PETERNAKAN
Produksi ternak unggul melalui kawin silang, penanggulangan hama
dan penyakit secara terpadu, pemanfaatan predator hama, pemanfaatan hormon
penggemuk ternak, teknologi produksi/budidaya ternak, teknologi produksi hasil
ternak (contoh : meningkatkan hasil susu dan daging), teknologi inseminasi
buatan, teknologi penyimpanan sperma pejantan unggul, teknologi pengolahan
hasil ternak.
3. PERIKANAN
Seleksi benih ikan unggul, pemberantasan pathogen dan parasit,
teknologi suntik hormon, teknologi peningkat produksi ikan, teknologi budi daya
ikan, teknologi pembuatan pakan, teknologi penyimpanan hasil panen ikan,
teknologi pengemasan ikan ekspor, dll.
4. KEDOKTERAN
Penemuan penyakit dan teknologi pengobatannya, penemuan teknologi
bedah organ dan jaringan, teknologi transplantasi organ, teknologi bayi tabung.
Teknologi hemodialisis, dll
5. INDUSTRI :
PANGAN,
memanfaatkan ilmu biologi dalam penemuan berbagai sumber pangan dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan, pemanfaatan mikroorganisme dalam proses pembuatan
bahan makanan yang siap saji (misal : tempe, yogurt, tape, nata de coco, dll)
SANDANG, memanfaatkan
biologi dalam upaya penemuan berbagai sumber bahan sandang dan fashion,
misalnya : kapas, kepompong ulat sutra, bulu unggas, bulu domba, tanaman rami,
kulit hewan mamalia dan reptil.
PAPAN, manfaat
biologi terutama dalam penemuan tanaman sebagai bahan baku bangunan, misalnya :
kayu jati, meranti, kayu mahoni, kayu kelapa, dll
OBAT/FARMASI,
biologi berperan dalam penemuan antibiotic dari bakteri dan jamur, penemuan
vaksin, penemuan cara isolasi serta produksi hormon ataupun enzim. Penemuan
berbagai obat herbal dan metabolit sekunder bahan baku obat.
E. PERSOALAN-PERSOALAN
YANG DIKAJI DALAM BIOLOGI
1. Biologi
keilmuan/sainsà proses ilmiah suatu bidang ilmu èmempelajari tentang sains,
ciri-ciri sains dan metode ilmiah
2. Sejarah à terkait dg penemuan benda2 purba, fosil dan
hubungannya dengan mh sekarang è dipelajari dengan ilmu palaentologi dan paleobotani
3. Evolusi à terkait perubahan mh dari waktu kewaktu èdipelajari dengan ilmu evolusi
4. Keanekaragaman
dan keseragaman mahluk hidup èdipelajari dengan ilmu
klasifikasi dan taksonomi
5. Genetika/pewarisan
sifat mahluk
hidup è dipelajari dengan ilmu genetika
6. Organisme
dan lingkungan hidupnya (habitatnya) èdipelajari dengan ilmu ekologi
7. Perilaku
mahluk hidup à gerak, respon, sifat, tingkah
laku, adaptasi, cara pertahanan diri èmelalui ilmu fisiologi
8. Struktur dan
fungsi mahluk hidup èdipelajari dalam ilmu anatomi,
morfologi, histologi, organologi (kedokteran/zoologi)
9. Regulasi/pengaturan
dalam tubuh mahluk hidup à metabolisme mahluk hidup è dipelajari dalam ilmu fisiologi
F. METODE ILMIAH
Ilmu
pengetahuan, termasuk biologi merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan
teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan
ilmiah. Ciri-ciri ilmu pengetahuan : memiliki objek kajian, memiliki metode,
bersifat sistematis, bersifat universal, bersifat objektif, bersifat analitis,
dan bersifat verifikatif.
a) Memiliki Objek Kajian
Suatu ilmu harus memiliki objek kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa
angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya.
Bagaimana dengan objek kajian biologi?
b) Memiliki Metode untuk mengkaji
Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan
secara asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang
digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapapun. Metode apakah
yang digunakan untuk menemukan kebenaran secara ilmiah? Coba ingatlah kembali
pelajaran tentang metode ilmiah yang Anda pelajari di SMP/MTs!
c) Bersifat sistematis
Dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang
sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain,
misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula
sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Ilmu
pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki
hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling
bertolak belakang.
d) Bersifat universal
Apakah yang dimaksud dengan universal? Coba Anda
ingat kembali tentang materi reproduksi yang terjadi pada makhluk hidup!
Reproduksi seksual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel
telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis makhluk hidup?
Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi,
kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
e) Bersifat Objektif
Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif?
Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus
menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan
yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau
kesukaan pribadi. Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar
biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom
Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan
dengan menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut
hancur. Untuk mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara,
yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku
peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.
f) Bersifat analitis (terperinci)
Ingatlah kembali pelajaran IPA saat Anda belajar di
SMP/MTs! Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan
mempelajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan
sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian
yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari
bagian-bagian tersebut.
g) Bersifat Verifikatif (menguji kembali ilmu yang
telah ada)
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu
kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio
Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori
itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.
Bidang-bidang/cabang-cabang ilmu pengetahuan dan terapan biologi
ditemukan melalui proses pengkajian, analisis secara mendalam dan sistematis
yang merupakan proses pengkajian secara
ilmiah. Cara sistematis yang
digunakan ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi disebut è METODE ILMIAH
MANFAAT METODE
ILMIAH :
1. Memecahkan
masalah dengan nalar dan pembuktian yang meyakinkan, tidak diragukan
kebenarannya
2. Memberikan
kebenaran obyektif à tidak berdasarkan pendapat satu
orang, karena melalui pembuktian ilmiah dan diuji secara ilmiah
3. Menyingkap
rahasia alam yang belum diketahui. Untuk menyingkap rahasia alam diperlukan
sains. SAINS adalah è ilmu yang mempelajari
gejala-gejala alam sehingga dapat memahami alam apa adanya dan bisa diterima
akal sehat.
CIRI-CIRI SAINS/ILMU PENGETAHUAN ALAM :
· Objek kajian
jelas/nyata dan dapat ditangkap oleh panca indra
· Dikembangkan
berdasarkan pengalaman pribadi
· Langkah
kajian teratur/sistematis
· Menggunakan
cara berfikir logis/menggunakan akal sehat
· Hasilnya
tidak direkayasa/apa adanya
· Hasil bisa
diberlakukan secara umum/diterapkan atau dibuktikan secara luas dimanapun
Dengan
adanya metode ilmiah maka akan memunculkan PENGETAHUAN ILMIAH atau
disebut ILMU PENGETAHUAN.
ILMU
PENGETAHUAN merupakan
pengetahuan/wawasan yang diperoleh dari proses berfikir, atau meneliti dengan
menggunakan metode/prinsip-prinsip ilmiah tetentu.
PENGETAHUAN NON
ILMIAH adalah
wawasan yang diperoleh secara kebetulan atau tanpa proses berfikir ilmiah atau
menggunakan metode ilmiah, yang dapat
diperoleh secara kebetulan atau tiba-tiba berupa inspirasi, intuisi, spekulasi,
prasangka, dll
Untuk dapat
menjadi seorang ILMUWAN/PENELITI, harus mempunyai SIKAP ILMIAH :
1.
Mampu membedakan fakta dan opini (objektif)
2.
Berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan/argumentasi
3.
Mengembangkan rasa ingin tahu
4.
Peduli terhadap lingkungan sekitarnya
5.
Berpendapat secara ilmiah dan kritis
6.
Berani bertanggung jawab terhadap apa yang
diungkapkan
7.
Mampu bekerja sama dengan peneliti atau tim
peneliti
8.
Jujur terhadap hasil
9.
Tekun berusaha/pantang menyerah dalam
melaksanakan penelitian
Dalam
penelitian ilmiah dibutuhkan langkah-langkah metode ilmiah yang sering
digunakan ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu. Langkah-langkah
metode ilmiah itu adalah:
1.
Menemukan dan merumuskan masalah.
Dari hasil suatu pengamatan akan
timbul suatu permasalahan. Selanjutnya masalah itu dirumuskan, kemudian akan
diperoleh fakta yang berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi. Contoh: Anda
ingin mencoba memberikan pupuk kompos terhadap tanaman cabai. Perubahan kondisi
yang akan diteliti adalah pertumbuhan tanaman cabai, yaitu tentang perubahan
tinggi tanaman serta besar daunnya dibandingkan dengan tanaman cabai yang tidak
diberi pupuk. Selanjutnya, Anda dapat merumuskan suatu masalah, misalnya adakah pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan
tanaman cabai? Masalah yang telah diperoleh dapat dijadikan judul
sementara untuk Proposal Eksperimen misalnya : Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai
2.
Menetapkan Tujuan/maksud Penelitian
Apakah tujuan penelitian yang akan dilakukan?
Contoh mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
3.
Pengumpulan data/informasi awal
Melakukan pendataan dengan observasi, wawancara,
kuisioner, telaah pustaka untuk mendapatkan gambaran awal mengenai metode dan
instrument yang diperlukan dalam percobaan serta mencari kisaran pupuk yang
umum digunakan petani dalam penanaman cabai.
4.
Merumuskan hipotesis (menyusun
dugaan sementara).
Dari permasalahan ini kemudian disusun
hipotesis/dugaan sementara atas permasalahan yang akan diteliti. Contoh
hipotesis : diperkirakan bahwa pupuk kompos akan menyebabakan pertumbuhan
tanaman cabai lebih baik dibandingkan tanaman cabai yang tidak menggunakan
kompos.
5.
Merancang eksperimen
Setelah menyusun jawaban sementara,
misalnya bahwa pupuk kompos dosis 3 kg berpengaruh
paling baik terhadap pertumbuhan tanaman cabai, selanjutnya hipotesis itu
diuji dengan melakukan kegiatan eksperimen melalui tahap-tahap berikut :
a. Menentukan perlakuan/variabel bebas
Kegiatan pada taraf perlakuan adalah menentukan dan
mengontrol variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, sedangkan
pada kelompok kontrol tidak. Misalnya, sesuatu yang akan dicobakan, yaitu pupuk
disebut sebagai variabel bebas, kemudian diberikan taraf perlakuannya, yaitu
dengan memberikan pupuk dengan dosis yang berbeda-beda. Antara dosis pertama
dengan dosis berikutnya sebaiknya meningkat secara tetap. Misalnya, perlakuan
pertama dosisnya 1 kg, perlakuan kedua dosisnya 2 kg, perlakuan ketiga dosisnya
3 kg, dan seterusnya. Setiap tingkatan dosisnya naik 1 kali.
b.
Mengendalikan variabel tak bebas
Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan
pengaruh pupuk, maka pengaruh faktor lain harus dikendalikan, yaitu dengan cara
memberikan faktor (variabel) pada semua kelompok perlakuan yang sama. Misalnya,
pemberian air, besarnya pot, banyak tanah, jenis cabai, cahaya matahari,
frekuensi pemupukan semuanya harus diperlakukan sama. Variabel yang ukurannya
serba sama dan terkontrol ini dinamakan variabel tak bebas atau variabel
terkendali.
c.
Mengantisipasi faktor error
Dalam setiap ekspreimen biasanya sering hal-hal
takterduga yang dapat berpengaruh terhadap hasil eksperimen. Hasil tak terduga
ini dapat menyebabkan eksperimen gagal, misalnya tiba-tiba tanaman terserang
hama atau penyakit, tanaman hilang dicuri, terjadi angin putting beliung yang
merusak tanaman. Faktor tak terkendali ini disebut Faktor Error/Galat.
Dalam proses eksperimen faktor galat semaksimal mungkin diperhitungkan sehingga
terdapat proses antisipasi dengan mempertimbangkan iklim, musim, kondisi
lingkungan, faktor keamanan, dll. Pada eksperimen terhadap tanaman umumnya mendapatkan
toleransi error sebesar 5-10%. Jika error yang terjadi lebih dari 10% maka
eksperimen tidak valid/tidak syah dan harus diulang.
d.
Pengulangan sampel percobaan
Pengulangan sampel/contoh percobaan disini
maksudnya adalah dalam melaksanakan perlakuan eksperimen tidak hanya terhadap
satu individu atau satu kelompok saja sebab sangat riskan karena data yang
diperoleh bisa mengalami kesalahan yang tidak disengaja. Selain itu, satu
individu/satu kelompok saja tidak bisa mewakili seluruh populasi. Misalnya,
jumlah setiap perlakuan ada 3 individu, berarti dalam eksperimen tersebut ada 6
perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali sehingga untuk semua perlakuan terdapat
18 individu. Jadi, besarnya sampel (jumlah individu/kelompok yang diberi
perlakuan) seluruhnya adalah 18 individu. Semakin banyak ulangannya, berarti
sampel juga semakin besar, sehingga hasilnya semakin sahih/mendekati kebenaran
dan tingkat error/kesalahan semakin kecil.
e.
Menetapkan cara memperoleh data eksperimen
Penelitian
kualitatif dapat memperoleh data dengan wawancara, deskripsi/penggambaran
situasi, tes lisan, observasi langsung, mencicipi rasa, mendengar kaset,
mikroskop, kaca pembesar, dll. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan alat
bantu mistar, timbangan, thermometer,dll.
f.
Menetapkan cara mengolah dan menganalisis data eksperimen
Umumnya
data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan statistik. Untuk data
kualitatif umumnya menjumlah hasil wawancara/angket dalam bentuk diagram
prosentase dan diperbandingkan antar variabel bebas, manakah yang paling
berpengaruh. Contoh cara mengolah data :
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 100 orang
mengenai penyebab kenakalan remaja didapatkan hasil : 40 orang menjawab faktor
keluarga, 30 orang menjawab faktor lingkungan, 30 orang menjawab dampak
teknologi. Dengan demikian hasil prosentase menunjukkan faktor keluarga lebih
perpengaruh terhadap kenakalan remaja dibandingkan faktor lingkungan dan faktor
dampak teknologi.
6.
Melakukan percobaan dan observasi
atau pengumpulan data.
Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui panca
indra. Dalam hal ini Anda akan belajar dengan mencari gambaran atau informasi
tentang objek penelitian. Tujuan
observasi dalam eksperimen adalah mengamati dengan teliti perubahan
atau gejala yang terjadi ketika melakukan percobaan dengan maksud
mengumpulkan data yang lebih banyak.
Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu
pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita. Dengan mata, kita bisa
melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita
bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai
rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman kita
bisa merasakan macam-macam bau. Dalam mempelajari biologi, kegiatan observasi
ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup,
termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi dapat berupa gambar,
bagan, tabel, atau grafik.
7. Menjawab
masalah
Dari
masalah yang akan dijawab, melalui kegiatan eksperimen dicari dan ditemukan
jawabannya berdasarkan analisis data yang diperoleh dalam eksperimen, kemudian
didiskusikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari semua
data yang diperoleh atau diubah ke dalam persen kemudian dibuat grafik. Hasil
rata-rata itu kemudian ditafsirkan dan dijadikan pijakan untuk membuat
kesimpulan.
8. Menguji
jawaban
Tahap
ini dilakukan untuk meyakinkan kebenaran suatu jawaban. Pengujian sekali lagi
perlu dilakukan melalui percobaan seperti contoh di depan. Pengujian ini
dilakukan dengan kondisi dan perlakuan yang sama seperti semula. Contoh
dilakukan percobaan pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
cabai dengan perlakuan pada sejumlah individu yang sama. Hasilnya menunjukkan
bahwa semakin banyak pemberian pupuk, semakin banyak memberikan hasil yang
paling baik dari sampel yang dicobakan.
9. Menarik
kesimpulan
Kesimpulan
diperoleh berdasarkan hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama,
hipotesis ditolak jika dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen.
Apabila hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil
eksperimen. Manakah hasil eksperimen yang baik, jika hipotesis ditolak atau
diterima? Semua hasil eksperimen dikatakan baik jika dilakukan dengan prosedur
secara ilmiah, contoh dari hasil percobaan terhadap pemberian pupuk diketahui
pemberian pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai.
10. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
Setelah seluruh rangkaian penelitian telah dilalui
maka dilakukan penyusunan laporan
publikasi penelitian dengan rincian meliputi :
1)
Halaman judul/cover
2)
Kata pengantar
3)
Daftar isi
4)
Daftar tabel
5)
Daftar gambar
6)
Ringkasan/abstrak
7)
Bagian isi :
a. Bab I Pendahuluan, berisi uraian singkat tentang
latar belakang mengapa melakukan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, rumusan masalah dan Hipotesis (dugaan sementara dari permasalah
yang diteliti)
b. Bab II Tinjauan pustaka, berisi teori yang berkaitan
dengan penelitian
c. Bab III Metodologi, berisi alat,
bahan, tempat, waktu penelitian dan cara kerja/prosedur kerja
d. Bab
IV Hasil dan pembahasan, berisi data-data yang diperoleh selama
penelitian dan ulasan/argumentasi hasil penelitian
e. Bab V Kesimpulan dan saran, berisi simpulan
peneliti terhadap hasil penelitiannya serta saran-saran perbaikan atas
kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada keseluruhan penelitian tersebut
f. Daftar pustaka, berisi literature
yang digunakan sebagai rujukan
g. Lampiran, berisi data mentah, analisis data, data
kuisioner, peta lokasi, dan data pendukung lainnya.